Monday, March 3, 2008

Ketika Elang Kembali Ke Sarang


Sinopsys :

Entah Kenapa, Septi tiba-tiba merasa gelisah. Ini kali kesekian ia melihat Kadis begitu tak berdaya. Dan cinta, mengapa ia seringkali tumbuh tak pada tempatnya? Cinta Kadis padanya. Cinta Septi pada Lanang, dan Cinta dokter iman pada Septi. Duh, Gusti, manusia memang tumbuh membawa cintanya masing-masing, tetapi adakah tempat yang tepat untuk menyuburkannya tanpa harus kecewa.

Septi menghembuskan napas, diam-diam ia membayangkan perasaan Amel yang selama ini jatuh bangun mengejar simpati dokter iman. Duh, menagapa cinta begitu rumit. Melingkar seperti bola, dan bila satu ujung sudah hampir teraih, bola itu menggelinding hingga terlepas. Dan yang terpegang ujung yang lain, begitu seterusnya. Ia bahkan tak tahu dimana sesungguhnya cinta miliknya. Cinta itu seakan berada dekat didepan mata. Tetapi, itu cuma tinggal bayang-bayang.

Septi mengangguk, tersenyum sedih saat melihat wajah dokter Iman sangat berbinar. Ah pasti akan ada beban lagi kini. Setelah Kadis pergi, kini dokter Iman mulai menancapkan kuku cintanya..

Tuhan, tidak bisakah aku hidup tenang tanpa dikejar-kejar cinta yang tak kukehendaki?

Dokter hampir tak punya kekurangan, tapi itu tidak berarti semua orang mencintaimu. Dokter tahu, mencintai orang yang mencintai kita atau membuat orang yang mencintai kita bukanlah sesuatu yang sederhana. Ada banyak hal yang terlibat di dalamnya.

Endorsment :

Kisah cinta yang mengharukan, diawali hangatnya persahabatan,dengan latar belakang pedesaan. Tokohnya sukses sekolah dan bekerja. Novel ini patut dibaca oleh remaja, bahasanya jernih, dengan alur cerita, yang membuat pembaca penasaran.

- Sastrawan Taufiq Ismail -


Adakah cinta yang tak dikehendaki? Tahukah bahwa itu bukan saja menimbulkan hal-hal
unik dan rasa takjub, tapi juga kepahitan? Buku ini mengajak kita menyelami ruang hati seorang perempuan, yang hidupnya begitu
banyak dikitari oleh cinta, dari yang tulus, tersembunyi bahkan yang tidak ia inginkan.

- Asma Nadia Direktur Penerbit Forum Lingkar Pena -


Di Tengah situasi kondisi aneh dunia penerbitan begini
Sungguh patut diacungi jempol untuk Ina Huda yang konsisten garap novel, setting daerah pun menambah manisnya
Karya yang satu ini.
Selamat Berkarya Terus!!

- Pipiet Senja, Novelis Indonesia Bermukim di Depok -

Read More..